Namira Ecoprint terpilih menjadi satu dari 24 usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) binaan Pertamina yang terpilih mengikuti Pameran The International Handicraft Trade Fair (INACRAFT) 2023. Event tersebut digelar di Jakarta Convention Center, Jakarta pada 1-5 Maret 2023.
Keikutsertaan Namira Ecoprint tersebut setelah Pertamina menyeleksi 1.000 UMKM Binaan Pertamina terbaik tahun 2022. UMKM dipilih sesuai dengan kriteria, baik kualitas maupun mutu produk, yang telah ditetapkan. Dari 24 UMKM terpilih, 19 di antaranya merupakan UMKM binaan program Pendanaan UMK dan lima UMKM binaan Rumah BUMN.
“Kami tentu bangga bisa mengikuti event bergensi ini. Bagi kami, INACRAFT sangat potensial untuk mendongkrak penjualan produk-produk Namira,” kata Yayuk Eko Agustin Wahyuni, owner Namira Ecoprint.
Yayuk Eko menuturkan, INACRAFT selalu dinanti para pelaku usaha seperti dirinya. Karena di ajang tersebut, dia dan juga pelaku usaha lain bisa melakukan promosi, pemasaran, sekaligus penjualan.
Untuk diketahui, Pameran INACRAFT menyajikan produk-produk kerajinan unggulan kreatif karya anak bangsa. Pameran INACRAFT 2023 ini akan menghadirkan 1.118 UKM dari 1.200 booth yang ikut serta dalam pameran kali ini.
Tahun ini, INACRAFT mengusung tema ‘From Smart Village to Global Market’. Menargetkan 170 ribu pengunjung dengan target capaian Rp 145 miliar.

VP Corporate Communication PT Pertamina Fadjar Djoko Santoso menyatakan, keikutsertaan UMKM pada INACRAFT merupakan bagian dari program pembinaan UMKM Pertamina, sekaligus sebagai stimulus bagi UMKM agar dapat naik kelas.
“Kami harap keikutsertaan UMKM binaan Pertamina dapat menjadi sarana promosi produk agar lebih dikenal masyarakat, siap bersaing, dan membuka networking untuk perluasan pasar di dalam dan luar negeri,” jelasnya .
Kata dia, UMKM yang terpih berasal dari sektor craft, beauty and health, fesyen, dan aksesoris yang berlokasi di Palembang, Tasikmalaya, Depok, Garut, Kudus, Sleman, Semarang, Pekalongan, Surabaya, Denpasar, Ginyar, Lombok, Balikpapan, dan Palangkaraya.
UMKM terpilih untuk kerajinan songket diwakili Azizah Songket, batik dari UMKM Pekatan, Muria, Larissa, Joglo Ayu Tenan, Cap Bali, DnL Dewi Batik, Asia Garment Internasional, dan Namira Ecoprint.
Kemudian, ada D’etnic Istana Mutiara Lombok (mutiara), Move Leather (kulit), dan kerajinan lain terdiri dari Duta Crafindo, Woodeco Indonesia, Lyka, Arara Art, Klabat Craft, Khula Craft, Atap Konjo, Iwatik, Toko Ida Usaha, Indang Apang Galeri, Kemala Handmade. Ada juga produk mukena dari Al-Aqshal dan produk perawatan tubuh dari Bali Ayu Nature.
Fadjar mengatakan, melalui program-program UMKM dan semangat Energizing Your Future, Pertamina ingin senantiasa menghadirkan energi yang dapat menggerakkan roda ekonomi.
“Energi yang menghasilkan pertumbuhan berkelanjutan serta berupaya terus mendorong setiap Mitra Binaan menjadi UMKM naik kelas dan Go Global,” katanya.
Pembinaan UMKM melalui keikutsertaan pameran merupakan bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dalam mewujudkan kemandirian ekonomi.
Berikut dukungan Pertamina dalam pencapaian SDGs (Sustainable Development Goals) ke-8, yakni meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, kesempatan kerja yang produktif dan menyeluruh, serta pekerjaan yang layak. (*)